Siapalah Kita......

 
Tidak ada bahasa yang paling sesuai kita nukilkan untuk membesarkan Allah melainkan dengan mengucapkan subhanallah, Allah hu akhbar dengan kejadian yang demikan rupa. Al Quran lebih awal menganjurkan kita untuk memikirkan kejadian diri kita sendiri sebagaimana firman Allah SWT :

أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنفُسِهِمْ مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمًّى
وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاء رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ

"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (Ar Ruum :08)

Lantas marilah merenung kepada diri sendiri betapa agung dan hebat nya ciptaan Allah SWT. Kita dijadikan dari cantuman tulang , disalutkan daging dan urat, lengkap dengan pelbagai organ dan deria, lantas tersalut kulit yang cantik molek. Sesudah itu Allah tiup kan roh sehigga dalam bahasa mudah kita dikatakan bernyawa dan aktif bergerak seperti sekarang. Walau di tempat sejuk di bawah paras beku, darah manusia tidak akan beku. Demikianlah jika difikirkan satu persatu anggota tubuh badan manusia tentunya dia akan kembali kepada suatu kebesaran ciptaan Allah.

Allah menjelas dengan sejelas mungkin asal kejadian manusia di dalam Al Quran, cuma manusia sahaja memejamkan mata dan sombong diri seolah tidak mahu ambil tahu dari mana asal kejadian mereka , firman Allah :

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

"Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk ia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta." (Al Mu'minun : 14)
Banyak ayat-ayat Al Quran yang menceritakan tentang kejadian manusia yang berasal dari satu keturunan iaitu Nabi Adam dan Siti Hawa. Sesudah itu kita dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku . lalu bertebaranlah sekalian manusia yang dijadikan oleh Allah disegala pelusuk dan sudut alam ini. Berubah mereka dalam warna kulit, bahasa, budaya , makan minum dan sebagainya namun hakikat yang tidak boleh dinafikan kita berasal dari satu keturunan.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu)." (Al Hujuraat : 13)
Sebab itu dalam surah yang sama kita dinyatakan oleh Allah SWT sebagai bersaudara ;-

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat. "(Al Hujuraat :10)
Sesudah ini kita mestilah tahu arah tujuan dan matlamat atau garis akhir dari kehidupan ini. Islam mengajar kepada kita untuk bertanggungjawab kepada semua yang kita lakukan kernana kita semua akan menempuh suatu masa yang dipanggil kematian.

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلاً وَأَجَلٌ مُّسمًّى عِندَهُ ثُمَّ أَنتُمْ تَمْتَرُونَ
 
"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia tentukan ajal (kematian kamu) dan satu ajal lagi yang tertentu di sisiNya (iaitu masa yang telah ditetapkan untuk dibangkitkan kamu semula pada hari kiamat); dalam pada itu, kamu masih ragu-ragu (tentang hari pembalasan). "(Al An'aam :2)

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

"Kamilah yang menentukan (dan menetapkan masa) kematian (tiap-tiap seorang) di antara kamu dan Kami tidak sekali-kali dapat dikalahkan atau dilemahkan" (Al Waaqi'ah : 60)

saat yang paling kita takuti adalah sakratul maut, saat dimana manusia akan dicabut nyawanya oleh Malakul-maut, yang pasti akan ditempuh walau ada mansuia seolah ingin lari darinya.
وَجَاءتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
 
"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya"(Qaaf :19)

Oleh itu bersedialah kita untuk bertemu dengan Allah SWT kerana bila-bila masa kita akan dipanggilNya. Marilah sama-sama kita renungkan.......

Comments

Popular posts from this blog